SD IT & PAUD IT SALSABILA 6 BARAT KAB. MAGETAN CAB.YOGYAKARTA
MENUJU GENERASI CERDAS,CENDEKIA DAN BERAKHLAK MULIA
Tayangan laman minggu lalu
Senin, 18 Maret 2013
Selasa, 05 Maret 2013
Minggu, 17 Februari 2013
VISI MISI,KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN,PROGRAM UNGGULAN
VISI
1.
Visi Kelembagaan
Terwujudnya PAUDIT-SDIT Salsabila 6 Magetan sebagai sekolah
yang unggul, terdepan, danm islami.
2.
Visi Kependidikan
Terwujudnya pribadi yang cakap, cendekia, dan berakhlak
mulia.
MISI
1.
Meningkatkan pola pendidikan yang unggul dalam
keilmuan dan pengalaman, terdepan dalam perjuangan dan islami dalam akhlaqul
karimah.
2.
Meningkatkan potensi intelektual siswa sehingga mampu
mengikutilaju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap
berpegang teguh pada prinsip-prinsip ajaran islam.
3.
Membangkitkan potensi kemandirian siswa dengan
mengembangkan dasar-dasar kecakapan hidup, kewirausahaan dan etos kerja.
4.
Menanamkan disiplin dalam segala aspek kehidupan.
A. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Strategi untuk mewujudkan pribadi
unggul, cerdas dan berkarakter direalisasikan dengan kurikulum intgrated.
Konsep ilmu tidak lagi dipandang secara dikotomis antara ilmu agama dan ilmu
bukan agama. Perwujudan dari konsep kurikulum integrated dalam kegiatan
pembelajaran adalah setiap guru dibekali pemahaman tauhid yang benar sebagai
ideologi ilmu pengetahuan.
Aktifitas pembelajaran dilakukan
dengan menggunakan berbagai model, seperti praktek, kunjungan laboratorium,
kunjungan tempat usaha, dan kegiatan reguler dalam kelas. Kurikulum
pembelajaran luar kelas didasarkan pada kurikulum reguler.
B. PROGRAM UNGGULAN SALSABILA 6 MAGETAN
Tahfidzul qur’an, manasik haji for
kids, pesantren Ramadhan, outbound kids, rihlah ilmiah, life skill, mabit
(malam bina iman dan takwa), bahasa internasional (english dan arabic), dan
komputer.
Artikel pilihan
Hadiah Itu Bernama “Do’a”
Saya punya impian besar bahwa dalam keluarga saya ada nuansa indah dengan kebiasaan Mendo’akan dan didoakan. Terbiasa menyebut Alloh..dalam hari-hari kami yang luar biasa. Ketika suami atau anak pamit ke luar rumah selalu ada do’a yang terucap “hati-hati ya, semoga dijaga Alloh “, atau ketika saya marah, anak akan serta merta berkata “ ya Alloh, bunda jangan marah-marah terus “ dll.
Saya adalah bunda dari seorang anak berumur 5 tahun bernama Faiz. sekarang Faiz sudah TK A di TK salsabila. Alhamdulillah suasana di sekolah TK Islam yang mendukung perkembangan spiritual dan empatinya, lebih memudahkan kami sekeluarga mengarahkan dan berkomunikasi dengan Faiz.
DULU ketika Faiz baru berusia 3 tahunan:
Faiz senang bisa melakukan sesuatu yg diharapkan orang lain darinya. Bagi saya,
itu menjadi moment mengajarinya agar bisa melakukan perintah sederhana dari
orang lain untuk diwujudkan lewat tindakan.
misalnya : "mas Faiz, tolong buangkan sampahnya di bak sampah dapur ya".
atau "mas tolong ambilkan buku kecil di atas meja ya"...dan lain-lain semisalnya.
Faiz puas dan senang dengan ucapan "terima kasih anak pintar", atau bangga saat mendapat acungan jempol "sholiih ".
misalnya : "mas Faiz, tolong buangkan sampahnya di bak sampah dapur ya".
atau "mas tolong ambilkan buku kecil di atas meja ya"...dan lain-lain semisalnya.
Faiz puas dan senang dengan ucapan "terima kasih anak pintar", atau bangga saat mendapat acungan jempol "sholiih ".
ITU DULUU…….
SEKARANG semakin besar : jawabannya jadi berubah dan makin pintar pula beralasan atau beragumentasi " nanti bunda ya", "capek bunda", "mesti akuu terus yang dimintai tolong", "ambil sendiri bunda", "bundakan punya tangan sendiri " , dll.
kemudian dapat satu tips yang baguus dr seseorang....... ""DO'AKAN LANGSUNG DI DEPAN ANAK KITA :) " "
beberapa kali saya coba, ternyata hasilnya..SUBHANALLOH BUNDA , LUAR BIASA,
Saya mencoba minta tolong " mas.. kaki bunda capeeek skali, tolong pijat sebentar bisa anak sholih ?" Alhamdulillah anaknya pas mau... "iya bunda" lalu di pijat sebentar oleh Faiz . selesai memijat ......saya praktekkan Tipsnya : saya do'akan langsung di depannya..."trima kasih Ya Alloh, bunda punya anak yang tangannya kuat. kuatkan tangan faiz ya Alloh biar bisa nolong bunda dan teman-temannya, biar kuat jadi pak Tentara sesuai cita-citanya, amiin". seketika itu faiz menatap saya sambil tersipu-sipu....."Bunda, besok nek capek tak pijiti lagi ya ". saya tersenyum. Dan sejak saat itu, sering kali Faiz memijat kaki saya tanpa saya minta. Dan ketika ditanya kenapa memijat bunda, dia hanya menjawab “biar bunda nggak capek “
SEKARANG semakin besar : jawabannya jadi berubah dan makin pintar pula beralasan atau beragumentasi " nanti bunda ya", "capek bunda", "mesti akuu terus yang dimintai tolong", "ambil sendiri bunda", "bundakan punya tangan sendiri " , dll.
kemudian dapat satu tips yang baguus dr seseorang....... ""DO'AKAN LANGSUNG DI DEPAN ANAK KITA :) " "
beberapa kali saya coba, ternyata hasilnya..SUBHANALLOH BUNDA , LUAR BIASA,
Saya mencoba minta tolong " mas.. kaki bunda capeeek skali, tolong pijat sebentar bisa anak sholih ?" Alhamdulillah anaknya pas mau... "iya bunda" lalu di pijat sebentar oleh Faiz . selesai memijat ......saya praktekkan Tipsnya : saya do'akan langsung di depannya..."trima kasih Ya Alloh, bunda punya anak yang tangannya kuat. kuatkan tangan faiz ya Alloh biar bisa nolong bunda dan teman-temannya, biar kuat jadi pak Tentara sesuai cita-citanya, amiin". seketika itu faiz menatap saya sambil tersipu-sipu....."Bunda, besok nek capek tak pijiti lagi ya ". saya tersenyum. Dan sejak saat itu, sering kali Faiz memijat kaki saya tanpa saya minta. Dan ketika ditanya kenapa memijat bunda, dia hanya menjawab “biar bunda nggak capek “
juga ketika saya minta Faiz megambilkan
segelas air dan dia mau... langsung saya do'akan : " Trimakasih ya Alloh,
sekarang bunda tidak haus lagi. semoga
anak pintar yang mengambilkan air buat bundanya ini menjadi anak yang di sayang
Alloh, mendapat piala kebaikan sebanyak tetes2 air di gelas ini.amiin"
Bukan artinya memanfaatkan anak. tapi mengajarkan pula agar anak senang menolong, ketika imbal balik orang yang ditolong juga bagus......anak akan belajar menghargai pertolongan yang dia terima. karena terkadang...ucapan terima kasih saja belum cukup untuk membalas kebaikan seseorang....
Bukan artinya memanfaatkan anak. tapi mengajarkan pula agar anak senang menolong, ketika imbal balik orang yang ditolong juga bagus......anak akan belajar menghargai pertolongan yang dia terima. karena terkadang...ucapan terima kasih saja belum cukup untuk membalas kebaikan seseorang....
Semoga
do’a-do’a sederhana untuk anak-anak kita
bisa menjadi obat mujarap melunakkan hati mereka, bahkan ketika mereka dalam
fase suka menentang dan mudah marah sekalipun. Insya Alloh, ucapan berupa do’a
yang baik akan membentuk anak kita menjadi lebih baik. amiin
Wahyu Kurniati (Bunda Faiz)
Langganan:
Komentar (Atom)









